Folk Music Festival 2014 will take place on March 15 and 16 at Surabaya Town Square. A two-day festival featuring the finest folk music performers from Paris, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Malang, and Surabaya.
EVENT CONTENT
- Record Store Day : celebrate the culture of the independently owned record store, curated by Aldo Samola & Gagah Diorama
- Beer & Coffee Stall by Tjap Toean
- Give Away : 5 Crosley Cruiser Portable Turntable
- Folk Art Exhibition : comprises works by 5 participants :
- Rosiana Ayu
http://cabledoodle.tumblr.com/ | http://www.behance.net/oocil - Elang Cakra
http://www.behance.net/elangcakra - Erwan Priyadi
http://wanski.tumblr.com | http://www.behance.net/wanski - Oldy Pandu Nugraha
http://vayantara.tumblr.com/ | http://www.behance.net/vayantara - Bagussatya Nasyid Mahendra
http://www.behance.net/bagussatyanm - Diah Asri Safitri
https://www.behance.net/DiahAS
- Rosiana Ayu
Music Stage
- BRIGITTE PARIS
- FLOAT JKT
- TIGAPAGI BDG
- STARS & RABBIT YK
- ANGSA & SERIGALA BDG
- SILAMPUKAU SUB
- TAMAN NADA SUB
- PATHETIC EXPERIENCE SUB
- SENANDUNG SORE SUB
- AJER MLG
DATE / TIME
Saturday – Sunday, 15 - 16 March 2014 / 12pm – 11pm
VENUE
Surabaya Town Square, Raya Adityawarman No.55 Surabaya
AUDIENCE
From teenage to youngsters
ORGANIZE
By SATS COOP, CreativeWeekend, and Surabaya Town Square
BRIGITTE
Brigitte is a duo, a blonde and a brunette, Sylvie Hoarau and Aurélie Saada, a French indie folk musical duo formed in 2008. Two women who tell of their lives in the real world, stories of the gangsters and girls of today, lyrics that tell of bad boys and love. Brigitte is also glamour, a wardrobe that is a throwback to the seventies in platforms and oversized sunglasses. Their off-beat pop is as much influenced by disco and 50’s jazz as it is by folk. Their energy on stage is extraordinary and their shows are transformed into moments of pure theatre. Brigitte tour Indonesia for the Semaine de la Francophonie, organized by the IFI and the Embassies of the members of the Organisation Internationale de la Francophonie.
http://www.lastfm.fr/music/Brigitte
FLOAT
Float adalah sebuah band yang didirikan pada tanggal 30 Agustus 2004 oleh Hotma "Meng" Roni Simamora, Windra "Bontel" Benyamin, dan Raymond Agus Saputra. Pada awal tahun 2005 Float merilis mini albumnya yang berjudul "No-Dream Land" secara independen. Mini album ini menarik perhatian produser film Mira Lesmana yang kemudian meminta Float mengisi album soundtrack untuk film "3 Hari Untuk Selamanya" (2007) yang disutradarai Riri Riza. Dengan album soundtrack tersebut, Float memperoleh penghargaan bergengsi seperti Abhinaya Trophy untuk Soundtrack Terbaik di ajang Jakarta Film Festival dan Best Theme Song di ajang penganugerahan MTV Indonesian Movie Awards, semuanya didapat di tahun yang sama, 2007. Pada tahun 2008, lagu yang berjudul “Surrender” digunakan sebagai lagu tema promosi film seri yang berjudul "Heroes" (Season 2) produksi Satellite Television for the Asian Region (STAR), sebuah televisi satelit berbayar yang berbasis di Hong Kong. Di tahun yang sama, dengan lagu “Waltz Musim Pelangi”, Float ikut berkolaborasi dalam album kompilasi “Songs Inspired by Laskar Pelangi” (Miles Music / Trinity Optima). Berselang 4 tahun kemudian, Float menelurkan “Songs Of Seasons” yang dirancang khusus sebagai lagu tema iklan tv “Wonderful Indonesia”, salah satu media kampanye promosi pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
http://floatproject.com/ | https://soundcloud.com/floatproject
TIGAPAGI
Bandung-based indie folk band tigapagi has delved into Sundanese pentatonic rhythm to refine its chamber pop parade. In its newly released debut album, Roekmana’s Repertoire, the band’s sound is infused with an Elliott Smith-ish down-tempo style complete with sorrowful string play like that of Antonio Carlos Jobim or Percy Faith. The result is a classic sound that resembles very subtle keroncong and Spanish folk tunes. The three-piece band is influenced by both classic and modern styles. Lyricist-vocalist Sigit Pramudita is a 1990s grunge lover while guitarists Eko Sakti and Promadian Febrianto are into classical music from Beethoven and Mark Morton. (Jakarta Post)
https://soundcloud.com/tigapagi
ANGSA & SERIGALA
Angsa & Serigala is a music project that is in the area of Folk Rock, Baroque Pop and Ballads inspired by Beirut, I'm From Barcelona, Arcade Fire, Broken Social Scene, Sigur Ros, Coldplay and many more. With the name of the philosophy of 'something paradoxical' Angsa & Serigala tries to unify the things the opposite. 10 personnel with background music varying joined one by one in March 2008. In addition to the concept of music they offer, which is pretty much the number of personnel is providing sufficient trigger for the attention of the public and the public to view and listen to the music they offer. Over time, this time Angsa & Serigala continued to develop his music and also changing formations to 6 personnel. Hope that never stops, with maximum effort, the bands is trying to hold her footing, stage by stage, in order to become an alternative entertainment for all walks of life in Indonesia.
STARS & RABBIT
Stars & Rabbit is Indonesian folk music duo, formed in early 2011 in Yogyakarta. The group consisted of singer-songwriter Elda Suryani and musician Adi Widodo. Stars and Rabbit engages a do-it-yourself approach to writing and recording. Their music is a melding of pop and folk influences with raw simplicity of composition, arrangement, and performance.
http://starsandrabbit.com/ | https://soundcloud.com/starsandrabbit
SILAMPUKAU
Silampukau adalah kepodang, salah satu biduan kondang dari alam raya; adalah cara orang-orang Melayu lampau memanggilnya; adalah duo Eki Tresnowening dan Kharis Junandharu yang berasal dari Surabaya. Mimpi, protes, perjuangan, semangat, dan geliat kehidupan sehari-hari adalah nyanyian Silampukau. Nyanyian yang selalu disenandungkan dalam iringan instrumen akustik sederhana. Bob Dylan, Iwan Fals, Dubliners, orang-orang mabuk, pengamen jalanan, dan obrolan warung kopi, turut mempengaruhi penciptaan lagu Silampukau. Lagu-lagu sederhana tentang orang-orang sederhana dalam momen-momen sederhana mereka.
http://www.last.fm/music/Silampukau
PATHETIC EXPERIENCE
Mulai dari post-nusantara, folk etnik, pop instrumental, pop etnik disematkan kepada dua pujangga akustik yang berangkat dari Pati-Yogyakarta untuk hijrah ke Surabaya. Dhimas Zoso dan Bagussatya adalah mahasiswa, satu Jawa satu Jawa oplosan, bermain musik dengan hati dan kesederhanaan, dengan balutan musik folk, ethnic, instrumental.
https://soundcloud.com/patheticexperience
TAMAN NADA
Taman Nada terbentuk pada Januari 2011 adalah sebuah kelompok bermusik yang tumbuh di Surabaya yang menitik-beratkan bahwa bermain musik adalah perihal penyampaian pesan berikut pula kesan. Penggunaan nama Taman Nada mengacu pada taman sendiri dengan fungsinya sebagai tempat berkumpulnya segala penyampaian ekspresi masyarakat di tengah hilir mudik rutinitasnya dan di antara beragam kesibukan yang menumpuk itu berkumpul dan bermusik adalah kesempatan yang juga sungguh sama berharganya seperti sebuah taman di perkotaan. Taman Nada banyak terinspirasi oleh Bob Dylan, Iwan Fals, Franky Sahilattua, Fleet Foxes, Ebiet G. Ade, Simon & Garfunkel. Taman Nada adalah Atthur Razaki (Vokal & gitar), Salman Muhiddin (Vokal & Gitar), Zaki Rifian (Gitar & Guitalele), Dwiki Putra R (Vokal & Bass), Arya Pratyaksha (Drum)
http://www.soundcloud.com/tamannada
SENANDUNG SORE
Senandung Sore, sebuah band folk-pop dari Surabaya. Obrolan yang berawal dari sebuah aplikasi messenger di smartphone berujung dengan pertemuan dan permainan gitar di sore hari. Dan alunan sore hari pada pertengahan Oktober 2011 itu berubah menjadi ide untuk membentuk sebuah band akustik berciri khas folk pop. Senandung oleh Brilyan Prathama Putra (gitar), Wanda Setia (gitar), serta Nurina Wulan (vokal). Ide-ide ringan dan sederhana di sekitar menjadi inspirasi bagi lirik-lirik Senandung Sore.
https://soundcloud.com/senandungsore/
AJER
Ajèr, sebuah grup folk all-star dari Malang yaitu Donny (eks Freshwater Fish) di gitar/vokal, Nova Ruth (Filastine) di melodica/vokal, Astu Prasidya di banjo, dan Alo (eks The Monalisa) di drum/perkusi. Ajér, diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti lebur, hancur, ajur.
https://soundcloud.com/ajerband/
Cheers,
Alek Kowalski
SATS Coop.
By Soledad & The Sisters Co
Media Relation :
Anitha Silvia +6285645438964
EVENT SNAPSHOT
RSVP
Not RequiredENTRANCE
FreeWhen
Date: 15 Mar 2014 to 16 Mar 2014Time: 12:00 to 23:00
Address
Surabaya Town Square , Jl. Adityawarman 55 , Surabaya , Jawa Timur , IndonesiaContact Information
Soledad & the Sisters Co.+6285645438964
Anitha Silvia