50 orang, 1 pertanyaan: “Menurutmu, Surabaya itu Kota apa…?”
Kota pahlawan? Kota kerja? Kota perjuangan? Itu sudah sering kita dengar. Apa cuma itu saja? Surabaya itu kota apa lagi?
Saya berkeliling ke berbagai ruang publik di Surabaya, dan menanyakan pertanyaan ini ke 50 orang secara acak dari berbagai sudut Surabaya selama dua hari, 11-12 Desember 2013. 50 people, 1 question. Hasilnya dirangkum dalam video pendek yang bisa kamu tonton di YouTube ini.
Nah, kalau menurutmu sendiri? Surabaya itu kota apa? Sila lemparkan jawabanmu ke twitter @ayorek_org dengan hashtag #SurabayaItu.
***
50 people 1 question sebenarnya adalah projek video yang bermula di New Orleans tahun 2008. Projek ini menjadi sangat populer dan ditiru di berbagai tempat. Konsepnya mungkin sederhana: si videomaker bertanya kepada 50 orang 1 pertanyaan yang sama. Tetapi karena pertanyaan yang diajukan cukup personal, efeknya kepada yang menonton video sangat menyentuh. Sang penonton bisa merasakan hubungan emosional dengan orang asing yang sudah membuka dirinya, berbagi cerita, harapan, dan kesedihannya.
Saya pribadi baru tahu tentang konsep video ini beberapa minggu yang lalu, saat teman-teman workshop WTO Unplugged di Bali hendak membuat video 50 people 1 question di Bali. Karena tujuan workshop di Bali adalah untuk membuat orang-orang lebih sadar akan isu-isu sosial, maka pertanyaannya adalah, “Menurutmu, Bali 10 tahun lagi akan seperti apa?” (Bisa cek videonya di sini.) Pulang-pulang dari Bali, saya jadi gatel juga pengen bikin video dengan konsep yang sama di Surabaya. Akhirnya ngobrol-ngobrol bentar dengan teman-teman Ayorek lewat email, kira-kira pertanyaan apa yah yang OK untuk dilemparkan. Dari daftar usulan teman-teman itu, giliran teman-teman dekat saya yang jadi korban. Podo-podo gak tahu menahu, tiba-tiba diserang dengan pertanyaan yang aneh-aneh. Dari proses development dan testing yang menyeluruh ini (ehem), akhirnya kita putuskan untuk bertanya, “Menurutmu, Surabaya itu kota apa…?”
Alasan dari pertanyaan itu sih karena kita cukup penasaran, sebenarnya gimana persepsi orang-orang Surabaya tentang kotanya. Sebelum kita meloncat ke segala asumsi, mungkin yang pertama kudu dilakukan adalah menjajak pendapat penghuni kota Surabaya sendiri. Apa sih identitas kota Surabaya menurut warganya sendiri?
Akhirnya selama dua hari, saya keliling-keliling di berbagai ruang publik (dan semi-publik) di Surabaya. Mulai dari kampus Unair, McDonald di Basuki Rahmat, Taman Bungkul, kampung pinggir kali, c2o library, sampai orang-orang di pinggir jalan pun saya todong dengan pertanyaan ini. Dari hasil tanya-tanya sambil mesem-mesem melas (biar mau divideo nih), saya ternyata mendapat footage jawaban lebih dari 50 orang.
Akhirnya dalam proses editing, sebisa mungkin saya memasukkan orang-orang yang lebih dulu saya wawancara, biar lebih adil. Ada beberapa orang juga yang tidak saya masukkan karena audionya kurang bagus. Harap maklum dan mohon maaf ya.
Dalam proses wawancara, saya harus cukup berusaha agar orang-orang tidak melulu memberi jawaban “Kota Pahlawan”. Kalau tidak videonya akan jadi super pendek karena jawabannya sama semua! Jadi saya kudu agak memancing, misalnya dengan meminta jawaban lain yang kreatif, atau menjelaskan lagi dengan bertanya mengenai kesan pribadi mereka setelah tinggal di Surabaya.
Terus terang saya cukup kaget juga karena jawaban-jawabannya rata-rata cukup positif. Saya sampai jadi penasaran. Apa orang-orang ini takut, malu atau kurang nyaman berkata hal-hal yang buruk tentang Surabaya karena direkam dalam video? Atau memang warga Surabaya bangga dan memiliki patriotisme yang tinggi terhadap kotanya? (Catatan: Ada satu orang yang bilang Surabaya itu luar biasa!)
Mungkin sih efek dari dua-duanya, tetapi saya kira memang benar orang Surabaya cukup senang dan bangga dengan kotanya. Saya sendiri kalau dipikir-pikir tidak terlepas dari virus cinta kota. Sindrom utama penyakit ini adalah selalu ngotot menunjukkan kalau Surabaya lebih OK daripada kota-kota lain (apalagi ke orang-orang Jakarta, hehehe…) .
***
Nah, mungkin pertanyaan selanjutnya bagi kita, warga Surabaya, adalah, gimana caranya agar Surabaya yang sudah cukup OK dan menyenangkan ini bisa menjadi lebih menyenangkan? :)