SUBfestive, merayakan kota Surabaya

Pada hari Minggu, 15 Desember 2013 di Balai Pemuda, Ayorek!  meluncurkan berbagai media yang telah dibuat selama kurang lebih satu tahun: website, buku, jurnal, dan label musik berbasis internet (netlabel). Untuk peluncuran ini, Ayorek! bekerjasama dengan berbagai pihak mengadakan SUBfestive.

SUBfestive adalah festival kota yang mengajak warga Surabaya, khususnya anak muda, untuk merayakan kotanya dengan berani berpartisipasi aktif mengolah pengetahuan dan kreativitas Surabaya, membuat karya-karya yang mencerminkan gagasan dan isu sehari-hari, dipadukan dengan gagasan dan praktik bermedia saat ini. Entah dengan membuat film, animasi, tulisan, musik. Tidak untuk membekukan, tapi untuk mengkaryakan ulang, memperbaharui, mengolahnya dengan pemahaman masing-masing, menciptakan alternatif baru. Merayakan keberagaman demi wawasan dan kebijakan yang lebih berwarna dan lestari.

Editorial · 22 December 2013 · Keywords: ·
SubFestive-34

Selamat datang di Ayorek! SUBfestive! Acara ini digelar Minggu lalu, 15 Desember 2013, di Gedung Merah Putih, Balai Pemuda, yang terletak di sebelah Tourism Information Centre.

Selamat datang di Ayorek! SUBfestive

Selamat datang di Ayorek! SUBfestive

Saya pikir Balai Pemuda harus menyediakan lebih banyak kesempatan untuk acara anak muda seperti ini, karena ya secara harafiah nama gedungnya Balai Pemuda gitu lho… hehehe :D

Jadual Ayorek! SUBfestive

Jadual Ayorek! SUBfestive

Pengaruh angin barat yang selalu menuangkan lebih banyak hujan pada bulan Desember membuat Surabaya yang biasanya panas terik menjadi cukup dingin sejuk. Ada banyak hal yang menyenangkan dan pembicaraan yang dapat mencerahkan pikiran.

Pemutaran animasi Surabaya AnimNation

Surabaya AnimNation yang diselenggarakan oleh Cak Ikin (Gathotkaca Studio). Foto: Erlin Goentoro

Surabaya AnimNation yang diselenggarakan oleh Cak Ikin (Gathotkaca Studio).

Acara dimulai dengan pemutaran Surabaya AnimNation. Cak Ikin dari Gathotkaca studio (http://gathotkacastudio.com), animator yang telah dikenal sebagai pembuat Grammar Suroboyo, sebagai penggagas dan penggerak selalu memberikan nutrisi animasi keren untuk orang Surabaya. Melalui program mandiri yang cukup rutin ini, Cak Ikin mengajak berbagai animator untuk mengirimkan animasi pendek (tidak lebih dari 8 menit) untuk kemudian mengadakan pemutarannya, di SUBfestive dan juga di Sunday Market (22 Desember) di Surabaya Town Square. Surabaya AnimNation ditutup oleh sebuah film animasi pendek oleh Cak Waw yang mendapatkan pujian dari Festival Film Indonesia. Memang, keren dan lucu. Semua orang menikmati pertunjukan dengan ledakan tawa.

Cak Ikin dari Gathotkaca Studio, penyelenggara Surabaya AnimNation. Bersama MC, Oudysse Samodra dan Deasy Esterina. Foto: Erlin Goentoro

Cak Ikin dari Gathotkaca Studio, penyelenggara Surabaya AnimNation.

Peluncuran Ayorek!: website, buku, journal

Kemudian, ada juga pembicaraan singkat dengan Kak Kathleen tentang Ayorek!, meliputi website, buku SUBversi, Ayorek! Treasure Hunting, journal dan SUB/SIDE. Secara harfiah, Ayorek adalah dua frase dalam bahasa Surabaya: ayo berarti datang atau undangan, sedangkan rek adalah istilah yang digunakan dalam bahasa kita setiap hari untuk memanggil teman-teman kita. Semangat pemuda dalam budaya kita, sehubungan dengan budaya Arek di beberapa daerah di Jawa Timur termasuk Surabaya.

Suasana SUBfestive. Foto: Erlin Goentoro

Suasana SUBfestive.

Website Ayorek! (http://ayorek.org/playground) memuat berbagai cerita, dalam bentuk tulisan, foto dan video, mengenai kota Surabaya dengan fokus tema kota, budaya, kerja, desain dan kehidupan. Selain itu, website ini juga memuat direktori komunitas, peta ruang publik dan kalender acara di Surabaya.

Buku SUBversi. Tulisan mengenai Pasar Gembong ini ditulis dan diilustrasikan oleh saya dan Inyongski.

Buku SUBversi. Tulisan mengenai Pasar Gembong ini ditulis dan diilustrasikan oleh saya dan Inyongski.

Buku Ayorek! SUBversi merupakan bunga rampai cerita hasil dari lokakarya untuk menggali berbagai pengetahuan kota. Memuat cerita-cerita mengenai Surabaya, hingga kumpulan ulasan buku dalam bahasa Inggris dan Indonesia.

Ayorek Journal #001, featuring Kampung Arab

Ayorek Journal #001, featuring Kampung Arab

Sementara Ayorek! Journal adalah terbitan berkala cerita-cerita Surabaya dan kehidupan kota.

Jasmine: Ayo, Rek! :)  Foto: Erlin Goentoro

Jasmine: Ayo, Rek! :)

Karena itu, ini undangan terbuka bagi semua orang untuk berpartisipasi karena “Ayorek adalah sebuah platform untuk merekam, menghubungkan, dan menggerakkan kota dan warga Surabaya.” Anda dapat berkontribusi membangun pengetahuan tentang Surabaya dengan posting ide, artikel, video, audio dan foto di situs web Ayorek!

Ayorek! bisa menjadi platfrom yang cukup fleksibel dan luas, seperti kombinasi narrative.ly (yang memuat narasi cerita di New York) dan They Draw and Travel (yang memuat ilustrasi peta perjalanan). Cek web Ayorek! untuk mendapatkan pengetahuan dan cerita tentang kampung halaman kami yang luar biasa, Surabaya!

Diskusi Media, Commons, Kreativitas, Pengetahuan dan Kota

Diskusi mengenai media, commons, pengetahuan, dan kota bersama Sirikit Syah, Marco Kusumawijaya dan Ari Juliano Gema. Foto: Erlin Goentoro

Diskusi mengenai media, commons, pengetahuan, dan kota bersama Sirikit Syah, Marco Kusumawijaya dan Ari Juliano Gema. Moderator: Andriew Budiman

Suatu pembicaraan Minggu adalah tentang kreativitas, media, commons, masyarakat & partisipasi oleh Ibu Sirikit Syah dari Media Watch, Marco Kusumawijaya dari Rujak Center for Urban Studies, dan Ari Juliano dari Creative Commons Indonesia. Bagaimana kita memanfaatkan teknologi dan media dengan sehat untuk menyampaikan pengetahuan konteks, fakta dan kenyataan kota kita, beserta keragaman lingkungan, sosial, ekonomi dan budayanya? Bagaimana pengetahuan ini bisa mendorong partisipasi dan kreativitas untuk kepentingan bersama?

Jika Anda memiliki blog apapun, video di youtube vimeo atau, foto-foto di flickr, Anda harus tahu mengenai berbagai rambu-rambu, seperti etika, hak cipta, dan sebagainya. Lisensi creative commons membantu untuk melindungi dan menyebarkan pengetahuan dari karya-karya Anda. Untuk pencarian lebih lanjut, kunjungi situs mereka, atau baca buku berjudul Free Culture (Budaya Bebas) oleh Lawrence Lessig yang Anda bisa dapatkan atau pinjam dari C2O Library & Collabtive. Buku ini juga tersedia di American Corner Universitas Airlangga. Saya pribadi menemukan buku ini di American Corner jauh sebelum saya tahu apa itu Creative Commons.

Sudut baca berbagai buku mengenai Surabaya. Foto: Erlin Goentoro

Sudut baca berbagai buku mengenai Surabaya.

Istirahat sejenak

Istirahat sejenak

Jajanan dan kopi dari Kampung Arab Surabaya

Jajanan dan kopi Arab dari Nyonya Rugaiya, Adhiel dan teman-teman Kampung Arab. Foto: Inggit Fatmawati

Jajanan dan kopi Arab dari Nyonya Rugaiyah, Adhiel dan teman-teman Kampung Arab. Foto: Inggit Fatmawati

Selesai diskusi, kami menikmati jajanan lezat dari Kampung Arab, samosa, yang mirip dengan pastry diisi dengan daging kambing giling, bawang dan rempah-rempah—uenak! Ada juga kopi Arab, yang direndam satu malam dengan berbagai rempah jahe, kayu manis, kapulaga dan sebagainya. Aku tidak tahu berapa banyak gelas aku minum, hihihi. Ini merupakan dukungan dari Adhial Alba dan teman-teman warga Kampung Arab. (Redaksi: Sebenarnya, awalnya SUBfestive berencana untuk melibatkan warga Kampung Arab dengan menggelar permainan domino. Sayangnya, meskipun panitia Ayorek! SUBfestive sudah menyampaikan bahwa penduduk kampung tidak melakukan pertaruhan dalam permainan, dan bahwa mereka justru bangga karena tradisi permainan ini dapat terus berlanjut, pihak Disparta berkeras melarang permainan ini karena alasan ketertiban.)

Post a Place: kartu pos tentang kota Surabaya

Post a Place, pameran kartu pos mengenai kota Surabaya. Foto: Erlin Goentoro

Post a Place, pameran kartu pos mengenai kota Surabaya.

Pameran Post a Place yang diselenggarakan bekerjasama dengan LOS. Foto: Erlin Goentoro.

Pameran Post a Place yang diselenggarakan bekerjasama dengan LOS.

Dalam acara ini, ada juga Post a Place #2, pameran kartupos tentang Surabaya, diselenggarakan bekerjasama dengan LOS. Bisa dalam bentuk sketsa, ilustrasi, kolase atau foto. Aku membuat tujuh kartu pos untuk mereka.

Surabaya Sketchwar

Di pojok seberangnya, ada pameran Surabaya Sketchwar, yang dilaksanakan bekerjasama dengan Orange House Studio. Melalui sketsa-sketsa ini, Orange House Studio berupaya memetakan mobilitas penduduk Surabaya.

Pameran Surabaya Sketchwar, memetakan mobilitas penduduk Surabaya. Oleh Orange House Studio. Foto: Erlin Goentoro

Pameran Surabaya Sketchwar, memetakan mobilitas penduduk Surabaya. Oleh Orange House Studio.

Treasure Hunting

Ada juga berburu harta karun oleh STD atau Surabaya Tempo Dulu, komunitas penggemar sejarah Surabaya. Mereka menyediakan banyak pertanyaan seru tentang Balai Pemuda dan Surabaya. Inyongski dan saya ingin tahu tentang satu pertanyaan: Di mana sih cermin di Balai Pemuda yang dapat mencerminkan hantu Belanda itu? Dan sebagian besar mereka menjawab “di Pusat Informasi Pariwisata” .

Berbagai petunjuk perburuan harta karun yang disiapkan oleh Surabaya Tempo Dulu. Foto: Erlin Goentoro

Berbagai petunjuk perburuan harta karun yang disiapkan oleh Surabaya Tempo Dulu.

Pemutaran video akumassa

Selesai istirahat, ada pemutaran video akumassa mengenai berbagai fenomena di Surabaya oleh KINETIK.

Obrolan dan pemutaran video akumassa oleh KINETIK. Foto: Erlin Goentoro

Obrolan dan pemutaran video akumassa oleh KINETIK.

Ada enam video yang diputar di sini: (1) Alkisah di Ampel, (2) Angin Barat Cak Meli (di Pantai Ria Kenjeran), (3) Irama Budaya, (4) Kesepakatan Sentolop (tentang Pasar Sentolop yang buka jam 3 pagi), (5) wayang Poo Tay Hie, dan (6) Warung Catur. Selengkapnya mengenai kompilasi video ini dapat dilihat di sini.

SUB/SIDE

Live music: Pathetic Experience. Foto: Erlin Goentoro

Live music: Pathetic Experience.

Akhirnya, acara ini ditutup dengan sempurna oleh SUB/SIDE Live Music. SUB/SIDE sendiri adalah label musik berbasis internet (netlabel) asal Surabaya. Didirikan di tahun 2013 di bawah Ayorek! untuk merespon kurangnya wadah online karya musik di kota Surabaya, SUB/SIDE bertujuan mengarsipkan dan menyebarluaskan karya musisi, di atau dari Surabaya, dalam bentuk audio digital yang dapat diunduh melalui jaringan Internet (di http://ayorek.org/playground/subside/). Selain rilisan album online, ada pula SUB/SIDE Live untuk pentas & interaksi musik.

Pada acara kali ini, Ayorek! meluncurkan SUB/SIDE ke publik, dengan kompilasi pertama kami SUB/SIDE Compilation vol. 1, didukung oleh musisi beragam genre dari Surabaya: Alepak, Fraud, Hi Mom!, Mooikite, Moskimos dan Pathetic Experience.

MC Atthur Razaki dan Eri Rukmana, kurator SUB/SIDE Compilation vol. 1

MC Atthur Razaki dan Eri Rukmana, kurator SUB/SIDE Compilation vol. 1

SubFestive-86

Tebak siapa? ;)

Fraud. Foto: Erlin Goentoro

Fraud

Moskimos. Foto: Erlin Goentoro

Moskimos

Hi Mom! Foto: Erlin Goentoro

Hi Mom!

Mooikite. Foto: Erlin Goentoro

Mooikite

Terima kasih dan sampai jumpa!

Terima kasih kepada semua individu dan kelompok atas dukungan dan partisipasinya dalam kegiatan ini :) Bagi yang kelewatan acara ini, sila cek foto-fotonya di Google+ atau Facebook kami. Simak juga liputan videonya oleh SBOtv.

Berbagai produk Ayorek! yang diluncurkan

Berbagai produk Ayorek! yang diluncurkan

Jika Anda tertarik mendapatkan totebag, buku, jurnal dan CD Ayorek!, Anda dapat memesan (pre-order) berbagai produk Ayorek! di sini.

This post is also available in: English