The Works

Beberapa karya Haryono Sigit

Lahir di Madiun pada tanggal 21 September 1939, Ir. Harjono Sigit Bachroen Salam adalah salah satu orang yang pertama kali mengembangkan pendidikan arsitektur di Surabaya. Selama hidupnya, selain mengajar, ia juga melakukan praktik sebagai seorang arsitek. Karya-karya arsitektur Harjono Sigit memperlihatkan karakter yang khas yaitu jujur dan konsisten dalam penggunaan material dan pemanfaatan iklim tropis. Beberapa karyanya termasuk monumental karena memasukkan unsur­-unsur eksperimen dalam penggunaan struktur yang sekaligus menjadi ekspresi bangunan itu sendiri.

· 2 April 2015 · Keywords: ·

Biografi

Ir. Harjono Sigit Bachroen Salam adalah salah satu orang yang pertama kali mengembangkan pendidikan arsitektur di Surabaya. Saat itu, bersama lulusan ITB lainnya; Djelantik, Johan Silas dan Harry Winarno Kwari, mereka memulai program studi arsitektur di ITS.

Harjono Sigit lahir di Madiun pada tanggal 21 September 1939. Menurut silsilah, Ia merupakan cucu dari Haji Oemar Said Tjokroaminoto, seorang pendiri organisasi Sarekat Islam dan juga guru yang kelak pemikirannya mempengaruhi berbagai pemimpin besar di Indonesia.

Harjono Sigit tinggal di kota kelahirannya hingga lulus SMA pada tahun 1958, kemudian hijrah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada tahun 1964. Selama kuliah ia banyak dipengaruhi oleh Prof. Van Romondt yang banyak menekankan gaya dan prinsip arsitektur yang mengindonesia.

Selama hidupnya, selain mengajar, ia juga melakukan praktik sebagai seorang arsitek. Karya-karya arsitektur Harjono Sigit memperlihatkan karakter yang khas yaitu jujur dan konsisten dalam penggunaan material dan pemanfaatan iklim tropis. Karakter yang hampir sama juga dapat ditemui pada karya arsitek generasi sebelumnya seperti Frederich Silaban dan Soejoedi.

Rancangan Harjono Sigit tersebar di berbagai daerah, mulai dari Pasuruan, Gresik, Surabaya, Blitar, Madiun, Cepu, Samarinda, dan lain-­lain.

Dari sekian banyak karya Harjono Sigit, beberapa karyanya termasuk monumental karena memasukkan unsur­-unsur eksperimen dalam penggunaan struktur yang sekaligus menjadi ekspresi bangunan itu sendiri. Seperti penggunaan atap hiperbolik parabolik pada Pasar Atum Tahap I (1977) dan struktur busur pada Gedung PPS Semen Gresik (1965). Ia banyak terinspirasi oleh arsitek Amerika Latin seperti Oscar Niemeyer, Marcel Breuer, dan Felix Candela.

Karya Terbangun

  1. Gedung PPS Semen Gresik (1965)
  2. Guest House Perhutani KPH Cepu, Jawa Tengah (1965)
  3. Gedung Pertemuan Pemangku Kehutanan KPH Cepu, Jawa Tengah (1966)
  4. Kantor Penggilingan Padi PT. Mentras, Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur (1967)
  5. Laboratorium Penelitian Kimia di Jalan Jagir (Belakang pompa bensin) (1967)
  6. Rumah Hunian, Jalan Citarum, Surabaya, Jawa Timur (1968)
  7. Gedung Pertemuan Pemangku Kehutanan, Randublatung, Cepu, Jawa Tengah (1968)
  8. Taman Kanak-Kanak Perhutani, Randublatung, Cepu, Jawa Tengah (1968)
  9. Atap Hypar Kampus ITS Baliwerti (1971)
  10. Wisma Foresta, Tretes, Pasuruan, Jawa Timur (1971)
  11. Kantor Pemangku Kehutanan KPH Jatirogo, Bojonegoro (1972)
  12. Guest House Perhutani KPH Jatirogo, Bojonegoro (1972)
  13. Kantor Direksi Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Surabaya (1972)
  14. Bangunan Gardu Induk PLN di Madiun (1973)
  15. Guest House Perhutani KPH Rembang (1973)
  16. Balai Kota Samarinda, Kalimantan Timur (1973)
  17. Gedung DPRD Probolinggo (1973)
  18. Gedung DPRD Banyuwangi (anggota tim) (1974)
  19. Kantor Pembantu PLN, Kebon Agung, Malang, Jawa Timur (1974)
  20. Pasar Atum Tahap I – IV, Surabaya, Jawa Timur (1977 – 1982)
  21. Bengkel PU, Madiun (1978)
  22. Pondasi Hypar Masjid Petrokimia Gresik (1981)
  23. Universitas PGRI Adhi Buana (UNIPA), Waru, Sidoarjo, Jawa Timur (1990)
  24. Gedung Operasi Mata di Rumah Sakit Mata Undaan (2001)

Proyek yang tidak terbangun

  1. Proyek Kantor Pusat IKIP Surabaya (1965)
  2. Rancangan pusat perbelanjaan dan perkantoran dan perdagangan emas di kawasan segi empat emas Embong Malang – Blauran – Praban – Tunjungan (1990-1997)
  3. Pengembangan hotel di atas Pasar Atum (1994)
  4. Kompleks perumahan Dian Istana, Surabaya Barat (1995-1996)
  5. Ruko Jalan Tanjung Batu (-)

Riwayat Hidup

Nama : Ir. H. Harjono bin Sigit Bachroen Salam (setelah lulus ITB)

Lahir : Madiun, 21 September 1939

Pendidikan :

  • Sekolah Rakyat, Madiun, lulus 1952
  • SMP 2, Madiun, lulus 1955
  • SMA B, Madiun, lulus 1958
  • Arsitektur ITB, Bandung, lulus 1964
  • Kursus singkat STAGE, Perancis, 1970

KELUARGA

Istri : Kusthini

Anak :

  1. Hendy Sutanto
  2. Winny Sulistianti
  3. Pingky Evianti
  4. Astri Meriyanti
  5. Maya Estianti
  6. Syntia Livianti

PENGALAMAN

  1. Dosen tetap Jurusan Arsitektur FTSP-ITS, Surabaya 1964 – 2005, purna tugas pada 21 September 2005
  2. Dekan Fakultas Teknik Arsitektur, ITS, Surabaya (1970 – 1974)
  3. Pembantu Rektor II, ITS, Surabaya (1974 – 1976)
  4. Dekan Fakultas Teknik Arsitektur, ITS, Surabaya (1978 – 1982)
  5. Rektor ITS Surabaya (1982 – 1986)
  6. Mengajar Pendidikan Profesi Arsitektur ITS sejak tahun 2007

BIRO / KONSULTAN ARSITEKTUR YANG PERNAH DIDIRIKAN

  • CV Bina Wisma (1964 sama kakak) Jl. Pucang Anom Timur no. 11
  • FGH (Fachroeddin Goenadi Harjono) (1971)

BIRO / KONSULTAN ARSITEKTUR YANG PERNAH DIIKUTI

  • Biro Teknik Ir Soendjasmono (1965-1969)
  • CV Aji Jaya (1972 balai kota samarinda)

KARYA ILMIAH

  • Struktur dan Utilitas (1974, Fakultas Teknik Arsitektur ITS)
  • Ekonomi Teknik (terjemahan) (1975, Fakultas Teknik Arsitektur ITS)

Halaman ini dibuat sebagai pendukung Pameran Arsip Harjono Sigit, 8-15 Mei 2015 di Wisma Jerman yang diselenggarakan oleh Kami Arsitek Jengki dengan kurator Ayos Purwoaji.

ayorekLab PerkembanganKAJOrdesRSBAIAIWisma Jerman

Pameran Arsip Harjono Sigit

08 May 2015 to 15 May 2015
8-15 Mei 2015 Galeri Wisma Jerman Jl. Taman AIS Nasution 15 Surabaya 60217 Pembukaan: ☞ 8 Mei 2015, 18.30 Diskusi “Kisah di Balik Karya” bersama Ir. Harjono Sigit ...