November 1983. Kunjungan kedua ke negara yang begitu menarik saya, “under my skin.” Jelas masih menghadapai gegar budaya. Mencari seseorang yang memahami kebutuhan mutlak akan musik (seperti saya). Memindai Taman Ismael Marzuki (Jakarta), mencari LPKJ (saat ini LKJ). Akhirnya menemukan jalannya di sekitar bangunan utama (berisi antara lain Graha Bakti). Memasuki kampus LPKJ. Melihat sebuah bangunan di mana musik mengalir dari setiap jendela. Begitu masuk, seseorang tiba-tiba bertanya: “Comment allez vous?” (Bahasa Perancis untuk “Apa kabar/sedang ngapain?”).
Seorang laki-laki. Kecil, jelas dengan cacat tubuh, tapi dengan rambut hitam liar dan pandangan yang luar biasa kuat di matanya. Ternyata ialah “orang” tersebut. Berusia paruh baya dan penuh energi, menjadi kepala departemen musik di LPKJ! Dialah orang yang membawa saya ke “lingkaran dalam” dunia musik Indonesia dari 1980 awal, memberi saya nama, alamat dan nomor telepon dari orang-orang kunci utama dari seluruh Indonesia.
Kepribadian panggung mungkin adalah kualifikasi utama untuk aktor atau artis panggung, tetapi juga berlaku untuk kepribadian yang kuat seperti seperti pria yang baru saja meninggal pagi 24 awal April lalu: Slamet A. Sjukur, “éminence grise” dari komponis dan pendidik musik Indonesia.
Dia telah “menyentuh” banyak generasi komponis, musisi dan ahli musik, tidak dengan bergantung pada “posisi” pribadinya di kancah musik, tetapi dengan begitu aktif dan produktif menjadi bagian sederhana dari kancah tersebut. Hanya pada kasus kepribadian yang seperti ini lah, Anda bisa merasakan kekosongan besar.
Salah satu aspek yang menyenangkan: ia meninggalkan kita banyak komposisi, dan kenangan mendalam yang luar biasa, secara personal maupun musikal.
Mas Slamet juga meninggalkan kita kebutuhan mutlak untuk menghargai dan tetap menghidupkan selama-lamanya, kebutuhan mutual kita pada musik sebagai bagian penting dari kehidupan.
Mas Slamet tercinta, berharap Anda tenang dalam perjalanan terakhir penuh dengan semua yang membuatmu begitu hidup selama bertahun-tahun.
Tertanda: 24. Maret 2015
oleh PietHein
This post is also available in: English