Hi Mom!, 6 tahun meramaikan skena musik Surabaya

Dibentuk di tahun 2007, dan dengan melewati berbagai liku-liku pergantian pemain, Hi Mom! telah lama meramaikan skena musik sidestream di Surabaya dengan mayoritas lirik yang mengangkat isu lingkungan dan kondisi masyarakat saat ini.

Musik · 17 September 2013 · Keywords: ·
Hi Mom! Surabaya

Hi Mom! Namanya sudah tidak asing lagi di telinga, sangat familiar. Ya, band dengan formasi Kokoh Wardoyo (drum), Khukuh A. Yuda (vokalis), Indra Adi Surya (gitaris), Adiel Alba (bass), dan Eri Rukmana (Keyboard) ini akan kembali menyajikan karya mereka setelah berlalulalang di skena musik Surabaya 6 tahun silam.

Kokoh-HiMom

Kokoh (drum)

Awalnya Hi Mom! berdiri atas inisiatif Kokoh yang sebelumnya tergabung dalam band Chocobear (grup yang memainkan lagu-lagu Coldplay dan Incubus). Saat itu, Kokoh ingin membentuk band baru dengan nuansa yang belum pernah dia lakukan sebelumnya. Mengajak kawan lama dari band sesional di mana mereka dulu pernah bergabung bersama, Waffel, terpilihlah Indra Adi Surya untuk mengisi posisi gitar. Indra saat itu baru saja berpindah dari Jakarta setelah menemui kebuntuan menjadi additional player untuk Pitch (Sony Music). Vakumnya Pitch membuat Indra mengambil keputusan untuk kembali ke Surabaya. Hasilnya, kedua kawan lama ini masih harus mencari beberapa personil lagi untuk mengisi posisi bass dan vokal.

Hi Mom! - Indra

Indra (gitar)

Selang beberapa waktu, pada bulan Maret 2007 Kokoh menghubungi seorang vokalis yang ia ingat pernah melakukan cover System of a Down. Hal ini menjadikan Kokoh sangat tertarik untuk mengajak Khukuh A. Yuda yang pada waktu itu menjadi vokalis dari SPIN. Pada dasarnya, posisi Khukuh di SPIN adalah untuk mengisi kekosongan posisi vokal yang pada saat itu sedang mengikuti talenta di TV nasional. Karena keinginan bermusik menjadi concern utama, maka tawaran untuk menjadi vokalis di SPIN diterima dengan antusias oleh Khukuh. Tawaran dari Kokoh sepertinya menjadi angin segar bagi Khukuh, karena adanya keinginan yang kuat untuk keluar dari genre yang tidak terlalu diminatinya.

Khukhuh A. Yudha (Hi Mom!)

Khukhuh A. Yudha (vokal)

Ciri khas musik yang dibawakan oleh Hi Mom! selalu membawa nuansa baru dalam skena musik Surabaya, dengan mayoritas lirik yang mengangkat isu lingkungan dan kondisi masyarakat saat ini. Jika dicermati, hal ini menjadikan Hi Mom! memiliki daya tarik tersendiri pada setiap lirik lagu mereka. Isyarat kondisi sosial dan lingkungan dari Hi Mom! melalui lirik lagu mereka seakan membuat kita turut bergerak menjadi lebih peka dengan keadaan yang sedang terjadi di tengah masyarakat.

Khukuh berhasil menarik respon hangat dari Indra dan Kokoh melalui materi awalnya yaitu “Honey” dan “Lick the TV”. Dari sinilah, Hi Mom! mulai meramu materi musikalitas mereka dengan serius dan bertahap. Walaupun saat itu Hi Mom! menjadi “The Three Musketeers” dengan hanya memiliki punggawa sebanyak tiga orang, tapi Hi Mom! masih dapat berkarya produktif dengan dihasilkannya materi lagu baru berjudul “M is for Massacre”. Konsistensi dan keseriusan Hi Mom! dalam bermusik nampaknya bukan hanya sebuah isapan jempol. Terbukti setelah rilisnya album demo dengan judul Turning Point, yang sekaligus menjadi rilisan pertama bagi Hi Mom!. Bagian gitar dan bass yang masih kosong hingga saat itu nampaknya dilakoni sekaligus oleh Indra.

Eri - Hi Mom!

Eri (keyboard)

Sebenarnya, inspirasi dari manakah band ini diberi nama Hi Mom!? Nama Hi Mom! diambil dari beberapa pilihan nama band yang ditulis pada secarik kertas. Kokoh, Indra, dan Khukuh menulis nama-nama yang mereka inginkan untuk band ini, dan pilihan jatuh pada Hi Mom!. Berawal dari ide dari Khukuh yang pada saat itu mengalami masa sulit karena kondisi kesehatan ibunya yang memburuk karena stroke. Dan nama itu terinspirasi dari rasa cintanya pada ibunya yang sedang sakit. Good name, good story, good band, right?

Hi Mom! memiliki sejuta kenangan dan momen yang berkesan ketika bertemu dengan Mederline Management yang dimiliki oleh Lauretha. Mother of Hi Mom! pada saat itu juga telah menjadi manager dua band ternama yaitu The Karyawan, dan Smell Street. Melalui Retha, Khukuh dan kawan-kawan bersedia membantu manajemen Hi Mom! bersama dua band yang telah diasuh pula oleh Retha.

Adhiel (bass)

Adhiel (bass)

Kejayaan Hi Mom! yang kedua kalinya datang ketika mereka pentas di Club Tuesday yang diadakan oleh Radio Prambors di sekitar tahun 2007. Dari gig tersebut, nama Hi Mom! semakin dikenal di kalangan komunitas dan mereka mulai diperhitungkan di jajaran band sidestream yang ada di Surabaya.

Dan pada tanggal 21 September esok, Hi Mom! akan menggaungkan kembali lantunan lagu mereka di acara SUB/SIDE live, gelaran musik dari netlabel asuhan Ayorek.org, media yang bertujuan merekam jejak warga dan kota Surabaya. Beberapa lagu yang akan dibawakan tersebut berasal dari EP pertama Turning Point, dan Gerimis Saat Kemarau sebagai EP kedua Hi Mom! pada tahun 2011 lalu. Perbedaan yang harmonis diciptakan kali ini oleh Hi Mom! adalah mereka akan lebih mendalami eksplorasi dengan menambahkan instrumen tradisional untuk mendapatkan nuansa baru.

”Yang pasti acara SUB/SIDE Live ini akan menjadi salah satu pijakan dan pemanasan bagi Hi Mom! sebelum merilis EP pada akhir tahun 2013 ini,” ujar Adhiel.


Foto oleh Denan Bagus Wiryawan, dari buku foto album From the Vault: Hi Mom!, dapat diunduh gratis di sini.